Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Di Pinggir Bengawan

Aku berjalan selagi hari masih dini
Kuingin lihat langit pagi
namun mentari telah bersinar hangat dan terang
buatku tak mampu menatapnya

Bengawan Solo beriak tenang
memantulkan cahaya
kecantikan alami yang dapat kunikmati kini
Aku menyesap udara pagi
entah kapan kunikmati lagi

Di sekelilingku rumpun jagung berbaris
memagari tepian sungai menjaga bumi
membawa benih yang mampu beri nyawa pada hidup

Pipa-pipa penambang pasir menjulur hingga lubuk sungai
menggali harapan akan hidup yang lebih baik
Mesin-mesin yang tertidur tenang
kini menderu perlahan
mencoba kembali apa yang mereka bisa

Kulihat manusia-manusia berkulit legam
memulai hari pada pangkalnya
tak enggan pada dingin
atau kantuk
meski masa terus bergulir
mereka tak akan tergilas
selama Bengawan masih mengalirkan asa

Ngelo, Bojonegoro
Juli 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perjalanan

Aku melakukan perjalanan ini
tanpa membawa benda itu
Aku memang kurang terbiasa dengannya

Aku melakukan perjalanan ini
tanpa rasa ketergantungan itu
Aku memang ingin bebas

Kamera hanyalah buatan manusia
Ia bisa menciptakan jejak
tetapi takkan bisa meninggalkan kesan

Maka tanpanya
Aku merekam dengan lensa mata
dan menyimpannya dalam memori hati
Aku melakukan perjalanan ini

Ngelo, Bojonegoro
Juli 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kilau Sungai

Ketika Tuhan membentangkan selimut hitam
menghamparkan ribuan butir berlian di atasnya
Kami di bawahnya, menyusuri Bengawan Solo
menyaksikan dengan penuh kekaguman

Air tenang, sesekali mengombak
menciumi badan sampan kecil kami
Kepala menengadah, mengamati kerlap-kerlip
di atas sana
Apakah mereka malaikat
yang mengawal perjalanan kami?

Sesaat aku terbuai
oleh ayunan ombak sungai yang tenang
Aku menutup mata
Lupakan kenangan yang menitikkan air mata
Aku akan berjalan lagi
Meski bukan dengan kaki yang baru
Aku akan berjalan lagi
dengan semangat yang baru

Ngelo, Bojonegoro
18 Juli 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat untuk Kekasih


Ketika hati berpaling
berkhianat pada satu amanah
Ada satu hati terluka
air mata tak berhenti
mengalir entah ke mana

Penyesalan tiada guna
menuntut pada udara yang hampa
Air mata mengalir
entah ke mana

Segala tembang mengalun perlahan
memanggilmu kembali
Namun aku bukan Tuhan
bukan aku yang harus memaksa

Diamku tak berarti benci
Lihatlah sendiri, aku tak berlari
karena memang tak perlu aku menghindari
Namun ada kalanya diri
butuh introspeksi
Bukan aku yang harus bertanya
namun keadaanlah yang akan bertanya
Seberapa dewasakah kita
Seberapa pantaskah diri
menerima karuniaNya

Diamku bukan berarti benci
Sebab diri harus mencari arti
Waktu tak akan pernah berhenti
menemani diri
Jadilah lebih baik

Diamku bukan berarti benci
Diri ini menolak untuk jatuh

Air mata mengalir
kepadaNya
Dalam rangkaian lirih doa
 20 Agustus 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Burung Manyar


Aku tak ingin kehilangan kamu
Bahkan untuk satu hela nafasmu
Aku takkan ingin kehilangan kamu

Akan kusimpan selalu segala tentangmu,
Wajahmu, tulisan-tulisanmu
Di hatiku

Biarkan aku menangis
Kala bumi merayu hujan
Membasahi tubuhnya
Dan sendu bertalu-talu
Pada awan yang biru

Biarkan aku mengingatmu dengan luka
Getir perih dan lara
Karena aku ingin selalu melihat senyummu
Dan mata itu-mata yang sekali itu pernah menentangku-
Walau kini dengan amarah kau terbang
Izinkanlah kubangun kembali sarang itu
Untuk kita berdua. Atau setidaknya
untukku. Kutenun lagi ranting-ranting
yang jatuh berserakan dari pohon cinta
akan selalu kusisakan tempat untukmu
karena selamanya tak ingin kehilangan kamu
17 Mei 2009

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Inspirasi


 

Angga, saat kita berdua
Ku tak tahu dunia
Tak kenal masa

Namun saat kita terpisah
Untuk sementara
Hariku tanpa cahaya
Getar ditiup angin egoisme
Redup dikungkung udara individualisme

Angga, saat kita terpisah
Untuk sementara
Kulihat apa di balik kulit manusia

Sesak di dada, tangis di ujung mata
Berulangkali aku berkata:
Ku tak ingin hadapi dunia
Ku tak ingin dibunuh masa

Namun Angga, saat kita terpisah
Untuk sementara
Aku berjalan melangkah
Ku tak ingin menyerah

Angga, meski mata tak bertemu raga
Satu citra tentangmu membangkitkan asa
Dalam relung sulbi ini
Ngelo, Bojonegoro
Juli 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ulang Tahun


Hari ini kuhadapi juga
rasa takut akan ketiadaan
dan perih akan acuh
Berharap kini masih sepuluh tahun yang lalu
Kenangan akan boneka, kue-kue manis
dan tarian dalam ombak angin
Menoleh ke belakang, mengingat masa lalu
Berat berpijak pada kekinian
tersipu menatap masa depan

Tapi mesti kuhadapi juga

Mengikuti alunan angin
tertunduk. Ikuti aliran takdir
pada jalan di muka
Bersama air mata aku menoleh masa lalu
dan berjalan. Terus berjalan
hingga titik pemberhentian

11 April 2009

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Balada Pecinta


: Mia
Di senja kala, Matahari telah lelah
dan langit kembali merah
Tempatku menitipkan mimpi indah
tentang cinta

Aku pun masih bisa merasakan
harum embun di ujung daun-daun
Saat kuterbangun
dengan senyum
Kabut pagi nan dingin
memantulkan wajahmu
Kubisikkan salam dan doaku untukmu
pada nafas pagi
dengan mesra
Tetapi hangat Mentari
mencairkannya
menjadi air mata

Hingga malam menua
dan Ratu Malam memancarkan aura
dengan cantiknya,
Kau tak pernah peduli padaku
yang menangis bersama langit
Bahkan pada jeritan angin
yang meneriakkan namamu

Dan cintaku tetap tertidur di balik senja
9 Desember 2007

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumah Cermin


Di persimpangan jalan, belok kiri
Kau akan menemukan rumah cermin
Yang memerangkap orang-orang
Dengan sejuta bayangan

Puluhan mayat bersandar pada
Percikan darah di cermin. Amis
darah melekat pada ribuan pecahan kaca
Membusuk dalam ruangan yang pengap
Di tiap cermin, bayangan selalu mengejek sinis,
“Mayat-mayat itu dulunya orang yang putus asa
melihat bayangannya sendiri”

Buruk muka cermin dibelah

Mereka mati
Sebelum menikmati cahaya matahari
Hanya kata dan nama
Yang memantul keluar
Meneriakkan jeritan
Yang tertahan di pangkal leher
Hilang dihembus angin

Sementara tetangga
Sibuk memainkan nada

26 Oktober 2007

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sajak Awan


Rangkaian
Awan yang putih itu
Seperti untaian mimpiku
Mengawang bebas
Dalam biru kalbu

Gumpalan awan itu begitu lembut
Selembut nuraniku
Air mata menetes
Menjadi rintik-rintik
Yang mengguyur bumi
Menyejukkan asa
Yang melayang di udara
Lalu dilupakan

Angin datang berhembus
Mencerai-beraikan
ragaku

10 September 2007 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menikam Sepi


Pangeran Malam menghamparkan
Jubahnya
Gulita menutupi hatiku
Yang hampa
Anganku melayang
hingga batas pandang
Risau adalah pisau
Yang mengiris mimpi
Ke
Dalam
Perih

Tahukah ia,
Sepi mencekikku
Hingga
Mati
Sendiri?

Air mata
Terasa lara
Mengguyur luka
Yang menganga
Di dalam rongga
Rasa
D
A
N
asa
 3-9 September 2007

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Andaikata dan Andai

Andaikata hati adalah dirgantara
Siapakah yang akan menjadi sang surya
Menerangi lubuk dengan hangat cahayanya?
Akankah ada merpati
Dengan kepak sayapnya mengarungi angkasa
Dan singgah di pohon mimpi?

Andai bibir adalah pisau
Setajam apakah ia mampu membunuhku
Hingga jerit membumbung biru
Mampukah ia melukai bibirku
Dengan gairah dan liar nafsu?

Andaikan puisi ini palsu
Bisakah kau meminum darah
Dari makna yang pilu?

27 Agustus 2007

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Satu Malam Untuk Cinta

Di bawah sinar rembulan
Kunyanyikan tembang tentang
Kenangan yang hilang

kepadaNya aku berlutut
kepadaNya aku mengadu
tentang kehampaan
dalam hatiku
tiada tanda
hanya sepoi malam
yang tertawa

dalam gelap malam kucoba
untuk menjadi bodoh: menutup mata
dan meraba
berharap untuk cinta
dan sepoi malam
tetap tertawa

Di tepi sungai kerinduan
Aku termenung
Air mencumbu kakiku
Lepaskan hasratku
Sepoi malam masih saja tertawa:
Aku tak peduli
Sebab aku ingin menjadi lunatik amatir
Yang tidur beralaskan bumi
Dengan kelambu bintang-gemintang
Dininabobokan segala asa dan ilusi
Tentang cinta

24 Agustus 2007

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS