Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Balada Pecinta


: Mia
Di senja kala, Matahari telah lelah
dan langit kembali merah
Tempatku menitipkan mimpi indah
tentang cinta

Aku pun masih bisa merasakan
harum embun di ujung daun-daun
Saat kuterbangun
dengan senyum
Kabut pagi nan dingin
memantulkan wajahmu
Kubisikkan salam dan doaku untukmu
pada nafas pagi
dengan mesra
Tetapi hangat Mentari
mencairkannya
menjadi air mata

Hingga malam menua
dan Ratu Malam memancarkan aura
dengan cantiknya,
Kau tak pernah peduli padaku
yang menangis bersama langit
Bahkan pada jeritan angin
yang meneriakkan namamu

Dan cintaku tetap tertidur di balik senja
9 Desember 2007
 Puisi ini request dari teman sekelasku, Mia. Waktu itu dia lagi jatuh cinta, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Berhubung waktu itu aku "dikenal" sebagai tukang nulis puisi, dia minta dibuatin satu puisi tentang kisahnya itu.

Seingatku, tidak begitu sulit memenuhi permintaannya itu. Inspirasi datang dengan lancar. Aku ingat waktu itu aku memilih tema "senja" untuk menggambarkan kisah Mia. Kenapa? Bagiku, senja itu cantik, rapuh. Ada rasa pilu dan haru yang khas saat menatap senja. Terkadang, ada rasa rindu dan keinginan melepas sesuatu yang menjadi beban kita.

Saat menulis ini, aku punya pendapat: cinta bertepuk sebelah tangan juga mempunyai nilai yang sama dengan senja. Cantik, tapi rapuh karena hampa. Ada rasa rindu, namun kita sadar bahwa cinta itu mustahil menjadi milik kita. Cinta yang seperti itu, akan menjadi beban, bukan? Rasanya, tiada yang lebih indah selain melepas beban itu sembari menatap senja.

Mungkin, bagi pembaca yang kini tengah patah hati, ada yang sependapat dan ada juga yang tidak sependapat denganku. Sebagai orang yang bolak-balik merasakan patah hati, aku mengerti. Orang biasanya akan menasihati supaya kita ikhlas melepaskannya dan mencari yang lain. Tentu itu tidak mudah. Tapi, biar bagaimana pun juga, jika kita berpikir lagi dengan jernih, ikhlas adalah obat yang terbaik. Obat terbaik rasanya pahit, tetapi khasiat menyembuhkannya lebih besar. Tidak percaya? Aku tak perlu membuktikan apapun, karena pengalaman tiap orang pasti berbeda. Silakan pembaca rasakan sendiri dan tentukan obat apa yang paling tepat untuk menyembuhkan luka hati Anda :)

Silakan menikmati puisi ini sebagai teman Anda menyembuhkan diri :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

sebuah karya tanpa pembaca adalah tak lengkap. silakan beri komentar, kritik, dan saran untuk karya ini ♥