Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sajak Awan


Rangkaian
Awan yang putih itu
Seperti untaian mimpiku
Mengawang bebas
Dalam biru kalbu

Gumpalan awan itu begitu lembut
Selembut nuraniku
Air mata menetes
Menjadi rintik-rintik
Yang mengguyur bumi
Menyejukkan asa
Yang melayang di udara
Lalu dilupakan

Angin datang berhembus
Mencerai-beraikan
ragaku

10 September 2007 

Baiklah, aku mau mengaku sesuatu.

Tipografi puisi yang aku posting ini tidak sesuai dengan tipografi aslinya.

Maksudnya?

Jadi begini, sebenarnya tipografi puisi ini meliuk-liuk, tujuannya sih supaya mirip dengan gumpalan awan :D

Dasar nasib, begitu diketik ke Word, jadinya ya rata kiri semua. Mau aku liuk-liukin pakai spasi dan tab, tapi... Hasilnya kaku dan tidak seperti yang aku tulis di kertas binder (ya iyalah).

Ini puisi kedua yang bermain di tipografi alias bentuk fisiknya. Sama seperti puisi sebelumnya  Menikam Sepi

 Dari mana inspirasinya? Hm, nothing particular :D

Aku ingat waktu itu liat arak-arakan awan di langit lapangan sekolah. Lalu muncullah inspirasi puisi ini. 

Bagaimana menurut kalian? Hope you like it! :) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

sebuah karya tanpa pembaca adalah tak lengkap. silakan beri komentar, kritik, dan saran untuk karya ini ♥