Di Pinggir Bengawan

Aku berjalan selagi hari masih dini

Kuingin lihat langit pagi

namun mentari telah bersinar hangat dan terang

buatku tak mampu menatapnya

Bengawan Solo beriak tenang

memantulkan cahaya

kecantikan alami yang dapat kunikmati kini

Aku menyesap udara pagi

entah kapan kunikmati lagi

Di sekelilingku rumpun jagung berbaris

memagari tepian sungai menjaga bumi

membawa benih yang mampu beri nyawa pada hidup

Pipa-pipa penambang pasir menjulur hingga lubuk sungai

menggali harapan akan hidup yang lebih baik

Mesin-mesin yang tertidur tenang

kini menderu perlahan

mencoba kembali apa yang mereka bisa

Kulihat manusia-manusia berkulit legam

memulai hari pada pangkalnya

tak enggan pada dingin

atau kantuk

meski masa terus bergulir

mereka tak akan tergilas

selama Bengawan masih mengalirkan asa

Ngelo, Bojonegoro

Juli 2012

Suatu pagi tanpa proker, aku jalan-jalan ke belakang rumah Pak Kades. Sekitar 200 meter dari rumah beliau, ada Bengawan Solo. Ini pengalaman pertama bagiku melihat pemandangan sungai yang masih begitu alami. Bengawan Solo keliatan begitu luas dan cantik memantulkan cahaya. Ladang jagung di pinggir sungai, pipa penambang pasir, semua begitu baru bagiku. Ya memang aku pernah liat ladang jagung di tempat lain, tapi ladang jagung di pinggir sungai itu sesuatu banget :D

Entah kenapa muncul ide untuk menulis puisi. Ngga ada kertas dan pulpen, hp pun jadi :D

Setelah aku ketik draft di hp, aku salin ke kertas binder, sekaligus menyempurnakannya. Bolak-balik hapus sana-sini, karena masih canggung menulis. Tapi alhamdulillah akhirnya jadi. Ini dia hasilnya :D

Waktu malam perpisahan KKN di rumah Pak Kades, aku beranikan diri untuk baca puisi ini di depan masyarakat desa Ngelo. Waktu itu ada warga yang nyeletuk "ireng, Mbak!" (artinya: "hitam, Mbak!") maksudnya sih mengomentari baris 'kulihat manusia-manusia berkulit legam'

Terus orang-orang ketawa 

Jujur, aku ga ada maksud rasis atau gimana waktu nulis begitu. Menurutku, "kulit legam" melambangkan pribumi yang gagah dan pantang menyerah. Itu ajaaaa.... Ya, mudah-mudahan sih ngga ada yang salah paham.

Tell me what do you think about this :D