Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Inspirasi


 

Angga, saat kita berdua
Ku tak tahu dunia
Tak kenal masa

Namun saat kita terpisah
Untuk sementara
Hariku tanpa cahaya
Getar ditiup angin egoisme
Redup dikungkung udara individualisme

Angga, saat kita terpisah
Untuk sementara
Kulihat apa di balik kulit manusia

Sesak di dada, tangis di ujung mata
Berulangkali aku berkata:
Ku tak ingin hadapi dunia
Ku tak ingin dibunuh masa

Namun Angga, saat kita terpisah
Untuk sementara
Aku berjalan melangkah
Ku tak ingin menyerah

Angga, meski mata tak bertemu raga
Satu citra tentangmu membangkitkan asa
Dalam relung sulbi ini
Ngelo, Bojonegoro
Juli 2012
Ini salah satu puisi termutakhir dari aku. Fresh from oven! Aku buat saat KKN bulan Juli-Agustus kemarin. Tanggalnya lupa, tapi aku masih ingat kalau buatnya bulan Juli.

 Sedikit cerita, masa KKN adalah salah satu titik balik kepenulisanku. Setelah sekian lama vakum karena berbagai kesibukan kampus, tulisan-tulisanku hanya masuk dalam folder 'Draft', akhirnya aku bisa nulis puisi lagi! Mungkin sentuhannya berbeda dengan waktu SMA dulu. Menurut kalian gimana? Which do you prefer?

Puisi ini sedikit galau. Aku sempat mengalami down pada saat KKN. Sebagai ketua kelompok, banyak tanggung jawab yang harus kuemban. Sempat hampir putus asa. Tetapi, ketika aku mengingat kekasihku, Angga, rasanya ada semangat baru lagi. Bisa dibilang, dia sumber inspirasiku. Hasilnya, aku kembali bangkit dan lahirlah puisi ini. 

Satu lagi, ini adalah puisi pertama yang menyebut nama seseorang di dalamnya. Selama ini, meski ada beberapa puisi yang ditujukan khusus pada orang tertentu, aku tak pernah menyebut namanya. Kali ini, aku mampu menyebut nama seseorang dalam puisiku. Aku juga menemukan kata-kata yang rimanya pas. 

Aku menunggu pendapat pembaca tentang puisi baruku ini :) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

sebuah karya tanpa pembaca adalah tak lengkap. silakan beri komentar, kritik, dan saran untuk karya ini ♥