Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Surat untuk Kekasih


Ketika hati berpaling
berkhianat pada satu amanah
Ada satu hati terluka
air mata tak berhenti
mengalir entah ke mana

Penyesalan tiada guna
menuntut pada udara yang hampa
Air mata mengalir
entah ke mana

Segala tembang mengalun perlahan
memanggilmu kembali
Namun aku bukan Tuhan
bukan aku yang harus memaksa

Diamku tak berarti benci
Lihatlah sendiri, aku tak berlari
karena memang tak perlu aku menghindari
Namun ada kalanya diri
butuh introspeksi
Bukan aku yang harus bertanya
namun keadaanlah yang akan bertanya
Seberapa dewasakah kita
Seberapa pantaskah diri
menerima karuniaNya

Diamku bukan berarti benci
Sebab diri harus mencari arti
Waktu tak akan pernah berhenti
menemani diri
Jadilah lebih baik

Diamku bukan berarti benci
Diri ini menolak untuk jatuh

Air mata mengalir
kepadaNya
Dalam rangkaian lirih doa
 20 Agustus 2012
Ini dia nih puisi baruku. Bikinnya cuma beberapa menit, langsung cuuss~ posting di sini. Terlalu terburu-buru? Ya mudah-mudahan sih enggak :D

Puisi ini terinspirasi dari kondisiku sekarang. tapi, biarpun begitu, aku berharap pesan dari puisi ini bisa dinikmati oleh semua orang :)

Ketika aku menulis ini, memang aku bukan dalam keadaan terbaikku. Tapi, aku tidak menulis ini berdasarkan emosi semata. Aku berharap, setiap orang yang membacanya akan terbuka mata hatinya untuk menikmati introspeksi diri.

Puisi ini tidak mendikte siapapun untuk mengoreksi diri. Tapi, ada kalanya kita butuh introspeksi diri, terutama saat kita mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Siapapun akan butuh itu. Sulit? Memang. Manusiawi kok kalau kita susah menerima kesalahan kita. Menyadarinya saja susah, apalagi menerima. Iya, kan? Itulah kenapa ada pepatah 'gajah di pelupuk mata tak nampak, kuman di seberang lautan nampak'

Saat kita mengalami kejadian yang tak menyenangkan, istirahatkan diri sejenak. Diam juga bisa jadi pertahanan diri terbaik loh. Kenapa? Karena dengan berdiam, pikiran kita akan lebih jernih. Dengan diam, kita juga bisa melatih diri untuk tidak terpengaruh dengan hal-hal lain, terutama hal yang tidak menyenangkan. Hargai diri agar tidak menjadi luka dengan tidak membiasakan diri terpengaruh.

Dengan berintrospeksi, kita selangkah lebih dekat dengan 'pribadi yang lebih baik'

Pribadi yang lebih baik adalah pribadi yang lebih berhak menerima karunia Tuhan.

Silakan menikmati introspeksi diri Anda dan bersiaplah menerima karunia Tuhan yang lebih banyak lagi :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

sebuah karya tanpa pembaca adalah tak lengkap. silakan beri komentar, kritik, dan saran untuk karya ini ♥